Perbedaan Sistem Ekonomi Sosialis, Kapitalis dan Islam

Pengertian System Ekonomi 
Menurut Dumairy (1996) System ekonomi yaitu satu system yang mengatur dan menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam satu tatanan kehidupan. Suatu system ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subyek ,barang-barang ekonomi sebagai objek,dan alat kelembagaan yang mengatur serta menjalinnya dalam aktivitas ekonomi
  • Sejarah singkat perkembangan ilmu ekonomi
Sebenarnya perkembangan ilmu ekonomi adalah ilmu yang relative masih muda dari pada ilmu ilmu lain yang diterapkan oleh masyarakat dunia, yang disebut disini bukan perkembangan ilmu ekonomi yang berkembang sebatas ruang lingkup yang kecil yang dikemukakan oleh para filsufi yunani, tetapi yang disebut di sini yaitu perkembangan tentang prinsip prinsip yang menjadi landasan awal seseorang  bisa mendapatkan sertifikat sejahtera dalam kehidupannya.
Awal perkembangan ilmu ekonomi secara pesat dapat kita mulai dari revolusi prancis dan revolusi industry pada akhir abad ke 18. Kemudian barulah perubahan ilmu ekonomi dapat dikatakan memulai titik awal dalam perkembangan yang sebenarnya. Dengan focus pada study ilmiah pada tanda-tanda gejala ekonomi serta jalan keluar pemecahaannya, yang ditujukan untuk mencari hukum hukum serta teori teori untuk pemanfaatan yang sebenarnya.
Dengan mulainya abad ke 20 dan dengan bertambahnya peranan yang dimainkan oleh ekonomi dalam kehidupan berbagai bangsa, mulailah studi studi ekonomi mengarah pada pembentukan mazhab mazhab disamping bentuk untuk masalah ilmiah.
Karena tujuan observasi ekonomi yaitu untuk mensejahterakan suatu masyarakat, sehingga dalam penafsiraannya beberapa pakar mempunyai perbedaan pendapat, yang belakangan perbedaan penafsiran itu mengakibatkan munculnya dua mazhab yang tidak sama satu sama lain, yakni kapitalisme dan sosialisme. 
Beberapa waktu yang lalu penganutan ke-2 mazhab itu menjadikan dunia terdiri jadi dua blok juga, yakni blok barat dengan mazhab kapitalisnya yang diyakini oleh USA, dan Negara Negara di eropa barat. serta blok timur yang menggunakan mazhab sosialisme dan diterapkan di Rusia, Cina, serta Negara Negara eropa timur. 
Namun setelah ke-2 mazhab itu dianggap tidak berhasil dalam mewujudkan kesejahteraan, dunia saat ini mulai melirik mazhab selanjutnya yang dianggap sebagai solusi dalam mewujudkan kesejahteraan serta keadilan yang sesungguhnya yaitu, ekonomi islam. 
Perbedaan mendasar pada ekonomi kapitalis, sosialis serta Islam yaitu pojok pandang aksiologis. Rasionalitas dalam Islam bukannya lantas membatasi kesempatan untuk melakukan pemaksimalan kebutuhan atau keperluan dengan cara mutlak. Term “maksimisasi” mungkin terus dipakai, cuma ia dibatasi oleh hambatan etika serta moral Islam. Maka arti “kepuasan” juga mengalami transformasi pengertian dari kepuasan tidak terbatas´ menjadi falah, dalam makna yang luas, dunia serta akhirat. 
Keyakinan inilah yang selanjutnya mengontrol tingkah laku manusia supaya senantiasa merujuk pada Islam untuk konsep hidup. Kombinasi kepercayaan (iman) dan profesiaonalitas keduniaan adalah kolaborasi nilai dan kerja yang khas dalam perekonomian Islam. 
<img src="Image URL" title="Ekonomi" alt="Ekonomi"/>
Sedangkan dalam perekonomian kapitalis serta sosialis, landasan filosofi dari maksud kegiatan ekonomi tidak menyentuh nilai-nilai aksiologis ataupun religiusitas. Keduanya terbatas pada nilai keduniawian, di mana parameter serta maksud kegiatan ekonominya cenderung materialistis. Konsep utilitas dalam tingkah laku konsumsi yang diperlihatkan pada akhirnya untuk meraih maksud materialisme. 
Kesimpulan 
Rangkuman dari bahasan kita tadi yaitu teori ekonomi manapun memiliki maksud utama supaya terwujudnya kesejahteraan untuk orang-orang. Ekonomi kapitalis coba bikin kesejahteraan ada di tangan individu yang berbentuk liberal, di mana mereka menyerahkan seluruhnya pada mekanisme pasar yang nyatanya mereka dapat menciptakan kesejahteraan. 
Tetapi, pada hakikatnya mereka hanyalah mengenyangkan perut segelintir orang serta belum memperoleh kesejahteraan yang sebenarnya untuk masyarakat luas. Lalu munculah pola ekonomi baru yang di sebut untuk sosialis sebagai wujud ketidakpuasan pada ekonomi kapitalis, di mana pada akhirnya sistem yang berbau secular itu justru tumbang (uni soviet, Yugoslavia). 
Serta pada titik di mana semua orang berlomba lomba memenuhi kebutuhannya dengan cara yang cenderung agak tidak manusiawi, munculah ekonomi islam yang benar benar mengajak menusia untuk kembali pada keberadaban bagi manusia, di mana untuk peduli terhadap sesama, tidak mengedepankan egoisme, namun terus membolehkan manusia untuk berhasil dengan berikan rambu rambu spesifik untuk kebutuhan umat itu sendiri. 
  • Jenis-jenis System Ekonomi
Secara garis besar, didunia ini pernah di kenal dua jenis system ekonomi, yaitu : system ekonomi liberal atau kapitalis ; system ekonomi sosialis
  • System Ekonomi Kapitalisme
System ekonomi kapitalis mengakui pemilikan perorangan atas sumber daya-sumber daya ekonomi atau aspek-faktor produksi. Sedikitnya, ada keleluasaan yang sangat longgar untuk orang individual dalam atau untuk memiliki sumber daya. Persaingan antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mencapai keuntungan, benar-benar dihargai. Tak ada batasan atau kekangan untuk orang perorangan dalam terima imbalan atas prestasi kerjanya. Prinsip “keadilan” yang diyakini oleh system ekonomi kapitalis yaitu “setiap orang menerima imbalan menurut prestasi kerjanya”. Campur tangan pemerintah dalam system ekonomi kapitalis benar-benar minim. Pemerintah lebih berkedudukan sebagai “pengamat” dan “pelindung” perekonomian. 
System kapitalis sebagai pengganti system komunis memberikan dampak yang sangat tidak baik untuk perkembangan perekonomian dunia. Kapitalis datang dari kata capital, secara sederhana bisa diartikan untuk ‘modal’. Di dalam system kapitalis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik modal, di mana dalam perekonomian moderen pemilik modal dalam satu perusahaan adalah para pemegang saham.
Pemegang saham untuk pemegang kekuasaan paling tinggi disebuah perusahaan akan melimpahkan kekuasaan itu pada top manajemen yang diangkat lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sering dalam satu perusahaan pemegang saham paling besar atau sebagian besar bisa merangkap sebagai top manajemen. 
Hal ini secara tidak lansung akan meyebabkan top manajemen bekerja untuk kebutuhan pemegang saham dan bukan untuk kepentingan karyawan atau buruh yang juga merupakan bagian dari perusahaan, karena mereka diangkat serta diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS.
  • Kapitalisme dapat dikatakan mempunyai lima ciri-ciri sebagai berikut.
a) beranggapan ekspansi kekayaan yang dipercepat dan produksi yang maksimal dan pemenuhan “keinginan” (want) menurut preferensi pribadi sebagai benar-benar esensial untuk kesejahteraan manusia. 
b) menganggap bahwa kebebasan individu yang tidak terhambat dalam mengaktualisasikan kepentingan diri sendiri serta kepemelikan atau pengelolaan kekayaan pribadi untuk satu hal yang sangat penting untuk inisiatif individu. 
c) beranggapan bahwa inisiatif individual ditambah dengan pembuatan keputusan yang terdesentralisasi dalam satu pasar kompetitif sebagai syarat untuk mewujudkan efisiensi optimum dalam alokasi sumber daya. 
d) tidak mengakui pentingnya peran pemerintah atau penilaian kolektif, baik dalam efisiensi alokatif ataupun pemerataan distributive. 
e) mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri (self interest) oleh setiap individu dengan cara otomatis melayani kepentingan sosial kolektif. 
Dalam system perokonomian ini dapat ada banyak kelebihan serta kelemahan.
  • Keunggulan dari system kapitalisme
a. Lebih efisien dalam memakai sumber-sumber daya serta distribusi barang-barang. 
b. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena ada kebebasan melakukan semua hal yang terbaik bagi dirinya. 
c. Pengawasan politik dan sosial minimum, karena tenaga waktu dan biaya yang dibutuhkan lebih kecil. 
Kekurangan dari system kapitalisme 
a. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tak sempurna serta persaingan monopolistik. 
b. System harga gagal mengalokasikan sumber-sumber dengan cara efisien, karena ada faktor-faktor eksternalitas (tak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan sebagainya). 
Selain dari ke-2 system ekonomi di atas, ada juga pandangan tentang system ekonomi Islam yang belakangan ini telah mulai di terapkan dalam perekonomian Indonesia.
  • System Ekonomi Islam
Dengan hancurnya komunisme serta system ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat system kapitalisme disanjung untuk salah satu system ekonomi yang sahih. Namun nyatanya, system ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya. 
Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol dari pada kebaikan tersebut yang mengakibatkan muncul pemikiran baru perihal system ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam yakni system ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya sebagian besar Muslim berusaha untuk wujudkan satu system ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yakni system ekonomi Syariah yang sudah sukses membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran serta Hadist itu, waktu ini sedang di kembangkan Ekonomi Syariah serta System Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia. 
Ekonomi Syariah dan System Ekonomi Syariah adalah perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan System Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi system ekonomi kapitalis atau system ekonomi sosialis, namun lebih ditujukan untuk mencari satu system ekonomi yang memiliki kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari system ekonomi yang sudah ada. Islam di turunkan ke muka bumi ini bertujuan untuk mengatur hidup manusia untuk mewujudkan ketentraman hidup serta kebahagiaan umat didunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat disini tidak semata-mata umat Muslim namun, semua umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup bukan sekedar sebatas bisa penuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah didunia, namun dapat juga penuhi ketentraman jiwa untuk bekal di akhirat kelak. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan keperluan hidup didunia dengan keperluan untuk akhirat. 
Ada tiga dasar sebagai prinsip system ekonomi syari’ah dalam Islam yaitu :
  • Tawhid
Prinsip ini merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik tunggal atas jagad raya ini adalah Allah SWT.
  • Khilafah
Prinsip ini mempresentasikan bahwa manusia yaitu khalifah atau wakil Allah di muka bumi ini dengan dianugerahi seperangkat potensi spiritual dan mental serta kelengkapan sumberdaya materi yang bisa digunakan untuk hidup dalam rangka menyebarkan misi hidupnya.
  • Syariah
adalah sisi yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al-Syariah). Konsekwensi dari prinsip Khilafah dan ‘Adalah menuntut bahwa semua sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan untuk merefleksikan tujuan syariah diantaranya yakni 
pemenuhan kebutuhan (need fullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning), distribusi pendapatan dan kesejah-teraan yang rata (equitable distribution of income and wealth) dan kestabilan serta perkembangan (growth and stability).
System ekonomi Islam bersumber dari beberapa kumpulan hukum yang disyari’atkan oleh Allah yang ditujukan untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, terlebih dalam bagian ekonomi, dan mengatur atau mengorganisir hubungan manusia dengan harta benda, memelihara dan menafkahkannya. Tujuan system ekonomi ini yaitu untuk menciptakan kemakmuran serta keadilan dalam. kehidupan manusia, merealisasikan kesejahteraan mereka, serta meng hapus kesenjangan dalam orang-orang Islam lewat pendistribusian kekayaan dengan cara berkesinambungan, mengingat adanya kesenjangan ; itu sebagai hasil proses sosial dan ekonomi yang penting. 
hak punya yang sudah diserahkan pada manusia (istikhlaf) itu berbentuk umum untuk tiap-tiap manusia dengan cara seluruh. Oleh karena itu agar manusia betul-betul memiliki harta kekayaan (hak milik),
Harta dalam pandangan Islam pada hakikatnya yaitu milik Allah SWT. kemudian Allah sudah menyerahkannya pada manusia untuk menguasai harta itu lewat izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta itu. Adanya pemilikan seseorang atas harta kepemilikian individu tertentu meliputi juga kegiatan memanfaatkan serta mengembangkan kepemilikan harta yang telah dimilikinya tersebut . Setiap muslim yang sudah secara sah memiliki harta tertentu maka ia memiliki hak memanfaatkan serta mengembangkan hartanya. Cuma saja dalam memanfaatkan serta mengembangkan harta yang sudah dimilikinya tersebut ia tetap wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan hukum 
Islam yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan harta. 
Distribusi Kekayaan di Tengah-tengah Manusia.
Karena distribusi kekayaan termasuk masalah yang sangat penting, maka Islam memberikan juga berbagai ketentuan yang berkaitan dengan hal ini. Mekanisme distribusi kekayaan kepada individu, dilakukan dengan ikuti ketentuan sebab-sebab kepemilikan dan transaksi-transaksi yang wajar. Hanya saja, perbedaan individu dalam masalah kemampuan dan pemenuhan terhadap satu kebutuhan, bisa juga menyebabkan perbedaan distribusi kekayaan tersebut di antara mereka. 
Selain itu perbedaan antara masing-masing individu mungkin saja membuat terjadinya kesalahan dalam distribusi kekayaan. Kemudian kesalahan tersebut akan membawa konsekuensi terdistribusikannya kekayaan kepada segelintir orang saja, sementara yang lain kekurangan, sebagaimana yang terjadi akibat penimbunan alat tukar yang fixed, seperti emas dan perak. Oleh karena itu, syari'a melarang perputaran kekayaan cuma diantara orang-orang kaya tetapi mewajibkan rotasi itu terjadi diantara semua orang

Perbedaan Sistem Ekonomi Sosialis, Kapitalis dan Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown